About Me

My photo
Like any of 18-year-old girl, I'm a fan of a lot of things. Football and k-pop are the most severe. But above all, there's nothing I cherish more than my life, my family and my friends :)

Monday, May 26, 2014

Tiga Tokoh Legendaris dari Captain Tsubasa

Tahu ceritanya Captain Tsubasa. Iya, cerita tentang seorang anak yang bermimpi untuk menjadi pemain sepak bola terbaik di seluruh dunia. Bermain sepak bola sudah seperti bernapas baginya. Dari permainan-permainan yang ia jalani, dia membuat banyak teman dan berpapasan dengan musuh-musuh baru. Anak yang kita bicarakan dari tadi adalah Oozora Tsubasa. Ada dua orang kenalan Tsubasa yang sangat terobsesi untuk mengalahkan Tsubasa. Pandangan kedua orang ini terhadap Tsubasa berubah setelah mereka merasakan bagaimana rasanya bertanding melawan Tsubasa. Awalnya mereka memusuhi Tsubasa, tapi kemudian Tsubasa menjadi orang yang paling mereka percayai untuk memenangkan pertandingan bersama.  Mereka adalah Wakabayashi Genzo dan Hyuga Kojiro.

Tiga orang ini adalah tokoh yang memberi pengaruh kuat kepada cerita Captain Tsubasa. Penampilan mereka berbeda, sangat berbeda. Gaya bermain mereka juga berbeda. Idealisme mereka terkadang bertabrakan. Duh, bahkan posisi mereka di lapangan juga berbeda. Tapi persamaannya adalah mereka sama-sama ditakdirkan untuk menjadi pemain hebat.

Dari kiri, Wakabayashi Genzo, Oozora Tsubasa, dan Hyuga Kojiro.
Oozora Tsubasa dikenal sebagai heaven-sent child of soccer atau jika diartikan ke Bahasa Indonesia menjadi "anak sepak bola kiriman surga". Tsubasa sejak kacil sudah memiliki ikatan batin dengan bola. Suatu ketika saat Tsubasa masih balita, Tsubasa lepas dari pengawasan orang tuanya dan merangkak ke luar rumah hingga sampai di tengah jalan. Sebuah truk melaju kencang ke arah Tsubasa kecil, tabarakan pun tak bisa terhindarkan. Ajaibnya, Tsubasa selamat berkat bola sepak dari karet yang dipeluknya. Benturan dari truk mengenai bola dan membuat Tsubasa tidak terluka. Tsubasa selalu gigih menciptakan teknik-teknik tendangan baru. Tendangan yang menjadi trademark Tsubasa adalah overhead shoot yang dilakukan dengan meloncat lalu memutar tubuh agar posisi kepala di bawah dan kaki di atas. Tsubasa adalah motivasi bagi hampir semua karakter di komik ini. Bahkan tidak ada yang belum pernah bertanding bersama atau melawan Tsubasa. Kepribadian Tsubasa yang hangat dan ramah, selalu tampil tanpa beban, penuh motivasi, dan mudah memaafkan menjadi penyebab kepopulerannya. Posisi Tsubasa di Nankatsu FC dan selanjutnya di Japan Jr. adalah sebagai mid fielder. Posisi ini sangat pas bagi Tsubasa karena dia bisa mengatur jalannya pertandingan, menyerang sekaligus bertahan, dan memberi instruksi terhadap semua anggota tim dari tengah lapangan. Sekarang dia bermain sepak bola di Brazil.

Wakabayashi Genzo sudah dikenal secara nasional sebagai kiper jenius berkat kiprahnya membawa Shutetsu FC memenangkan pertandingan sepak bola tingkat SD se-Jepang, bahkan sebelum Tsubasa bergabung dengan Nankatsu FC. Start karir yang lebih awal dan pengalaman yang lebih banyak membuat Genzo merasa lebih baik dibandingkan Tsubasa yang di matanya masih seorang pemula. Oleh karenanya, Genzo cenderung meremehkan pemain lain dan mengucapkan kata-kata yang menyombongkan dia dan timnya. Dalam pertandingan pertama antara Shutetsu FC dan Nankatsu FC, Genzo melihat kemajuan dari Nankatsu FC karena masuknya Tsubasa ke dalam tim. Dengan bantuan dari Misaki, Tsubasa menciptakan golden duo Nankatsu yang membuat Genzo kecolongan gol. Genzo sempat akan meninggalkan pertandingan yang belum usai karena tidak bisa menerima kenyataan bahwa ada yang berhasil menjebol gawangnya dan merusak sejarah pertahanannya yang sempurna. Tetapi setelah disadarkan oleh Mikami, Genzo menyadari keegoisan dan kebodohannya. Genzo mendapat banyak pelajaran moral dari Tsubasa. Kini Genzo lebih mudah membangun kepercayaan, penghormatan dan penghargaan terhadap orang lain. Genzo tidak main-main dengan impiannya, di antara teman-temannya dia adalah yang pertama mengembangkan karir sepak bola di luar negeri. Pada umur 13 tahun dia berangkat ke Jerman Barat dan hingga sekarang dikenal sebagai super great goal keeper.

Hyuga Kojiro adalah pemain kunci di Meiwa FC. Kemunculannya sebagai rival yang potensial tidak dibesar-besarkan melihat gaya bermainnya yang keras dan kasar. Keadaan ekonomi keluarganya yang kurang dari cukup mendorongnya banting tulang menjadi buruh kasar untuk menghidupi keluarganya. Sejak ayahnya meninggal dan ibunya sakit-sakitan, Kojiro bekerja sebagai tukang koran dan tukang angkut botol sepulang sekolah. Terhadap teman-temannya Kojiro sangat keras dan kurang toleran, akibatnya hubungan Kojiro dengan rekan satu timnya merenggang. Di saat pertandingan pun Kojiro tidak segan menggunakan kekuatan untuk menembus pertahanan tim lawan yang sering kali menyebabkan orang lain terluka. Tetapi di balik semua itu, Kojiro adalah kakak yang penyayang dan penuh tanggung jawab bagi ibu dan ketiga adiknya. Dengan bertanding melawan Nankatsu FC, Kojiro dipaksa untuk mengakui bahwa gaya bermainnya tidak akan selalu berhasil jika tidak dibarengi dangan kerja sama tim. Kojiro belajar untuk mendahulukan kepentingan tim daripada kepentingan pribadi dan tidak mengejar gengsi. Kojiro sangat nekat, demi sebuah gol dia bisa menembus blocking lawan menggunakan sundulannya hingga dahinya berdarah. Karena itu, pemain yang dikenal sebagai moko (sang macan) ini dipercayai sebagai ace striker oleh timnya. Kini Kojiro mengikuti jejak Genzo dan Tsubasa ke luar negeri untuk menjadi pesepak bola profesional di Italia.

No comments:

Post a Comment