About Me

My photo
Like any of 18-year-old girl, I'm a fan of a lot of things. Football and k-pop are the most severe. But above all, there's nothing I cherish more than my life, my family and my friends :)

Sunday, May 25, 2014

Sang Rival Pilihan, Kapten Genzo Wakabayashi

Nasib mempertemukan Wakabayashi Genzo, kapten dan kiper Tim Shutetsu (yang pada saat itu merupakan juara turnamen sepak bola SD se-Jepang tahun lalu), dengan Oozora Tsubasa, anak yang baru pindah ke Kota Nankatsu dan bukan siapa-siapa. Melalui teman pertama di kota barunya, Ishizaki Ryo, Tsubasa mengetahui rumah Genzo dan mengirimkan bola tantangan ke halaman rumah Genzo dengan tendangan dari atas bukit. Berkat refleks yang bagus, Genzo menyadari bola yang meluncur dari atas dan menangkapnya. Kaget karena ada yang berani menantangnya dengan cara seperti itu, Genzo berangkat ke lapangan yang tertulis di bola. Tapi yang lebih mengganggu pikiran Genzo adalah bagaimana mungkin ada anak seumurannya yang bisa menendang bola dari atas bukit hingga ke rumahnya. Pertemuan beberapa menit dengan Tsubasa membuka mata Genzo akan bakat sepak bola Tsubasa dan memberi Genzo sebuah tujuan, yaitu untuk menang melawan Tsubasa di pertandingan yang akan datang.




Kejadian seperti ini hanya bisa terjadi dalam komik. Mana mungkin ada anak 12 tahun yang bisa dengan tepat mengarahkan tendangannya dari bukit setinggi ratusan meter agar jatuh pas di sebuah rumah XD

Walaupun bola turun dengan kecapatan tinggi dari arah yang tidak masuk akal, seberapa sulitnya bola itu ditangkap, Genzo selalu siap menangkapnya.
 



Aku ngakak pas membaca Roberto panik dikejar-kejar anjing Genzo. Dia bahkan memanggilnya "Wan-chan", mentang-mentang anjing bersuara 'wan-wan' menurut telinga orang Jepang XD

Dan konyolnya, Genzo tahu kalau pengirim bola tantangan itu adalah anak kecil seumurannya dari tulisan tangan Tsubasa yang SUPER JELEK! XD







Keduanya luar biasa..!!! *speechless* Tsubasa hebat karena bisa menendang bola melewati celah sempit di bawah bis yang sedang melaju. Genzo juga hebat karena bisa melihat kedatanagn bola tersebut walaupun pandangannya terhalangi oleh bis dan menangkapnya.


Tsubasa terhibur, Genzo tercengang. Reaksi kedua orang ini benar-benar berkebalikan X3 Dimulailah rivalitas di antara Oozora Tsubasa dan Wakabayashi Genzo B-)
Pertandingan yang ditunggu-tunggu datang juga. Pada detik-detik terakhir pertandingan, penonton dibuat menahan napasnya melihat Tsubasa dan Genzo berhadapan satu lawan satu DI UDARA! Tsubasa dan Genzo melompat di waktu yang hampir bersamaan. Tsubasa berusaha menyudul bola agar masuk ke gawang sedangkan Genzo berusaha menangkap bola tersebut. Tidak ada yang berhasil menguasai bola, bola terpental ke atas. Tsubasa dan Genzo jatuh ke tanah, menyaksikan bola jatuh di luar gawang. Kedua tim sama-sama dinyatakan sebagai pemenang. Jabat tangan menjadi simbolisasi dimulainya persahabatan indah antara Tsubasa dan Genzo. Manisnyaaaa... terharu deh :'3

Waktu sudah hampir habis, Bung.. Tetap saja, kedua pemain melompat dengan berani di depan gawang. Ah! Peluit akhir pertandingan pun berbunyi bersamaan dengan konfrontasi antara Tsubasa dan Genzo di udara.



Selamat ya, kalian berdua! :)

Dengan bendera kemenangan dalam genggaman dua orang pemain yang paling menonjol ini, diam-diam timbul rasa hormat dan kagum dalam diri Tsubasa dan Genzo terhadap satu sama lain. Mulannya mereka bermusuhan, sekarang mereka bersahabat dan bekerja sama :')
Yang paling mengagumkan adalah tekad Wakabayashi di saat dia terluka. Walaupun kakinya cedera, dia nekat melompat agar tetap bisa menangkap bola. Itu pasti sakit sekali. Dan dia berani mengambil risiko cedera kakinya bertambah parah. Dia begitu relanya berkorban demi tim.

Wakabayashi memiliki sifat yang keras terhadap diri sendiri. Pernah suatu ketika gawang Wakabayashi dijebol oleh Kojiro ketika ditantang satu lawan satu. Anehnya, Wakabayashi bahkan tidak bergerak untuk berusaha menghentikan bola Kojiro. Kebetulan pada saat itu kaki Wakabayashi sedang cedera, tetapi teman-temannya tidak ada yang mengetahuinya. Setelah mereka tahu kondisi kaki Wakabayashi, mereka menyimpulkan bahwa Wakabayashi tidak bergerak karena cederanya. Tetapi Wakabayashi menolak disimpulkan seperti itu. Wakabayashi menegaskan bahwa dia tidak bergerak karena tendangan Kojiro memang kuat. Tanpa malu dia mengakui bahwa dengan kekuatan seperti itu tendangan Kojiro mungkin tidak dapat dia hentikan sekalipun dia bergerak. Dia menambahkan bahwa dia tidak ingin cedera kakinya menjadi dalih untuk kegagalannya. "Lagi pula aku terluka karena salahku sendiri. Aku akan membalasnya di saat pertandingan nasional!" kata Wakabayashi di depan Tsubasa, Misaki dan Ishizaki.

Dari monolog itu terlihat bahwa Wakabayashi tidak menyalahkan siapapun kecuali dirinya atas kegagalannya. Dia adalah tipe lelaki yang dengan berani mengakui kesalahannya, menerima konsekuensi kegagalannya dan akan berusaha memperbaikinya sekuat tenaga di masa depan.

No comments:

Post a Comment